10 October 2008

Momentum Ketuhanan - 5

YANG KEHERAN-HERANAN DAN BERTANYA…

Ditengah-tengah rutinitas para malaikat memuji, sujud dan bertasbih kepada Sang Wajah Maha Meliputi…, tiba-tiba mereka dikejutkan oleh sabda KUN yang menyapa sebuah bentuk aneh yang tengah di emplek-mplek oleh Sang Pemilik Wajah Agung itu. Esensi pembentuk rupa aneh itu diberitahu-Nya dengan tanpa tedeng aling-aling.

“Wahai Malaikat…, bentuk aneh ini berasal dari saripati tanah yang Ku-susun dengan sangat sempurna dan Ku-tiupkan pula RUH-KU kepadanya. Inilah duta istimewa-Ku wahai para malaikat…, namanya adalah ADAM…!!. Maka sujud dan menghormatlah kalian kepadanya wahai para malaikat-Ku…!!!”.

Demikianlah Allah pamer kepada para malaikat-Nya tentang sang duta istimewa-Nya yang telah difasilitasi-Nya pula tempat keberadaannya sejak cukup lama. BUMI…!.

Akan tetapi ditengah-tengah keheran-heranannya yang dipicu tidak hanya karena esensi Adam yang berasal dari tanah, akan tetapi juga karena bentuk seperti ini adalah bentuk yang suka menumpahkan darah, saling berbunuh-bunuhan satu sama lainnya, para malaikat sempat melayangkan sebentuk pertanyaan protesnya yang cukup pedas:

“Tidakkah cukup kami saja ya Allah…, yang selalu sujud, bertasbih, dan patuh kepada-Mu…??”.

Akan tetapi dengan kelembutan yang amat sangat, Allah menyambut keheranan malaikat itu dengan jawaban yang amat sangat tegas:

“Aku lebih tahu atas apa-apa yang tidak kalian ketahui wahai malaikat-Ku…!. Aku punya rencana besar untuk duta-istimewa-Ku ini. Dia akan kuangkat sebagai wakil-Ku untuk menganyam peradaban di atas bumi yang telah kupersiapkan untuknya dengan sangat baik…!”.

Lalu Allah menyatakan sabda-Nya:

“KUN Adam…!!. Diam sajalah engkau wahai Adam. Jangan takut dan jangan pula engkau khawatir. Karena Ruh-Ku Ku-liputkan kepadamu…!”.

Lalu Allah pamer kembali kepada pada para malaikat-Nya:

“Lihatlah wahai para malaikat-Ku bahwa duta istimewa-Ku ini, dengan adanya RUH-KU yang kualirkan kepadanya, maka sang duta-Ku ini lalu bisa hidup, bisa bergerak, bisa melihat, bisa mendengar, bisa berbicara, bahkan bisa tahu pula nama-nama yang tidak kalian ketahui..?”.

Lalu Allah menyapa sang duta istimewa-Nya dengan sabda yang sangat lembut: “Alastu bi rabbikum…, bukankah Aku ini Tuhan-Mu wahai Adam…?”. Dengan masih terheran-heran, Adam yang baru saja keluar dari celupan Allah lalu menjawab dengan merendah-rendah: “Bala syahidna…, benar wahai Tuhan-Ku, aku bersaksi bahwa Engkau adalah Tuhan-Ku…!!!”. Dan sejak saat ini pulalah sebenarnya sebuah momentum awal ketuhanan telah dilepaskan, sehingga sampai kapanpun sang duta istimewa beserta keturunannya nanti akan selalu dan selalu diingatkan tentang persaksian awal ini.

Lalu Allah memberikan mandat pertama-Nya kepada Adam, sang duta istimewa-Nya, untuk menyampaikan aliran tahu yang masuk kedalam otak sang duta istimewa kepada para malaikat tentang apa-apa yang tidak mereka ketahui:

“Wahai duta-Ku, beritahulah para malaikat itu nama-nama…, pengetahuan-pengetahuan…!. Karena kepadamu telah kualirkan nama-nama dan pengetahuan itu melalui otakmu…!. Kabarkanlah kepada mereka, biar mereka bisa menyadari bahwa Akulah Sang Maha Tahu…!”.

Dengan tubuh bersimbah sinar Cahaya ILAHI, nurun ‘alaa nur, Adam lalu menyebutkan kepada para malaikat satu persatu aliran nama-nama dan pengetahuan yang dikucurkan oleh Allah kedalam otak beliau. Sehingga malaikat semakin terheran-heran saja atas kecerdasan sang duta istimewa tersebut. Dalam keterpukauan sang malaikat itu, dengan lembut kemudian Sang Wajah Meliputi melanjutkan sabda-Nya:

“Sujudlah kalian wahai malaikat-Ku…!. Sujudlah…, karena pada diri Adam itu ada tiupan dan liputan RUH-KU…!. Wahai malaikat-Ku, nafikanlah wujud Adam, fanakanlah wujud Adam, tiadakanlah esensi Adam itu, maka saat itu juga kalian akan menyadari bahwa yang ada semata-mata hanyalah RUH-KU…!, Maka sujudlah…!!”.

Lalu seketika itu juga sang malaikat dibukakan oleh Allah tabir (cover) yang menghalangi pandangannya, sehingga Adam lalu menjadi TIADA. Kini Yang ADA, Yang Wujud tinggal hanyalah semata-mata liputan dan tiupan RUH-Tuhan. Maka tiada lain yang bisa dilakukan oleh sang malaikat kecuali hanya sujud dan tersungkur dihadapan Adam.

Akan tetapi lho…, lho…, ternyata ada yang TIDAK SUJUD…!. Siapa dan ada apakah gerangan, sehingga ada yang tidak sujud, atau tepatnya tidak disujudkan kepada Adam ...?. Ada rahasia apa dibalik ketidaksujudan “yang tidak sujud” itu..??.

Bersambung (sumber: milis patrapmania)

No comments: