10 October 2008

Momentum Ketuhanan 7

SI PELUPA, SI NISYAN…

Ditengah gemerlapan kehidupan syurgawi, Adam yang telah difasilitasi pula dengan seorang pasangan hidupnya, mulai disapa oleh Allah agar segera menjalani takdirnya sebagai khalifah Allah dimuka bumi. Adam haruslah meninggalkan kehidupan syurgawinya untuk masuk kekehidupan yang memang telah dirancang untuknya sedemikan lamanya.

Lalu dengan sebuah CARA dan PROSES yang SANGAT UNIK, Adam telah dibuat lupa kepada Allah sehingga dengan segera Allah mengirimkan Iblis kepada Adam sebagai temannya. Ya…, bertemanlah Adam yang telah dibuat lupa kepada Allah dengan iblis yang memang telah dibuat tidak patuh pula kepada Allah untuk kemudian masing-masingnya menjalani takdir mereka.

“Barangsiapa yang berpaling dari sadar dan ingat kepada Yang Maha Pemurah, Kami akan kirimkan baginya syaitan, maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya, (az zukhruf 36)”.

“Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaitan itulah golongan yang merugi. (al Mujadilah 19)”.

“Sesungguhnya syaitan itu telah menyesatkan sebahagian besar di antaramu. Maka apakah kamu tidak memikirkan? (Yasin 62)”.

“KUN Adam…!. Karena engkau sudah berada pada wilayah yang sama dengan wilayah yang ditempati oleh iblis, yaitu wilayah ketidakpatuhan, maka saat ini juga keluarlah engkau dari kehidupan syurgawi ini..!!. Keluarlah…!!!. Destiny-mu telah kusiapkan untukmu dan arungilah takdirmu itu..!”, sabda Tuhan menyapa Adam dengan sangat tegasnya. Seperti dalam surat Thahaa 123-126:

Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.

Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta".

Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?"

Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan".

Maka lalu pandangan Adam ditutup (di-cover) untuk memandang kehidupan syurgawi, pendengaran Adam ditutup untuk mendengarkan suara syurgawi, dan otak Adam juga ditutup untuk memahami pengetahuan syurgawi. Dalam istilah Al Qur’an, suasana ketertutupan ini disebut sebagai keadaan dimana Adam dibukakan auratnya. Ya…, Adam memulai tugasnya dengan tidak membawa apa-apa. Citra syurgawi sudah terhapus darinya dan digantikan dengan citra duniawi. Dan untuk menutupi auratnya itu Adam hanya bisa menggunakan dedaunan disekitarnya. Suasana berbajukan dedaunan ini sepertinya untuk menyitrakan sebuah kebudayaan dan peradaban yang sangat primitif yang harus diawali oleh Adam ditempat tugasnya yang baru, hamparan bumi.

Dalam menjalankan mandatnya sebagai khalifah (duta istimewa, kurir, kendaraan) Allah untuk menganyam peradaban di muka bumi ini, Adam tidak dibiarkan atau ditinggalkan sendirian oleh Allah. Adam telah dibekali dengan 3 buah instrumen yang sangat hebat, yaitu otak sebagai tempat untuk mengalirnya ide dan kreasi-kreasi pengetahuan, dada sebagai tempat untuk mengalirnya segala kehendak dan keinginan, dan sulbi sebagai tempat untuk pengembangbiakan manusia. Ketiga instrumen ini disebut juga sebagai Rumah Tuhan (Baitullah) yang harus dijaga kesuciannya di setiap saat agar peradaban yang dibangun itu adalah peradaban yang beradab pula. Sedangkan bahan baku untuk membangun peradaban itu juga sudah disiapkan Allah dengan sangat lengkap dan berlimpah ruah.

Bersambung
(sumber: milis patrapmania)

No comments: